RSS

Tambahan Kategori Muslimah

09 Mar

Assalamu’alaikum Wr., Wb.

Tambahan kategori “Muslimah” dalam blog ini saya tujukan untuk kaum wanita, yang sedang berusaha dalam keistiqomahan untuk “bergerak lebih maju” dalam mendapatkan titel-NYA sebagai Muslimah Sholehah. Saya tegaskan tidak ada sama sekali niatan untuk menyindir, menghina atau memojokkan kaum wanita dalam kategori ini. Tidak ada sedikit pun niat seperti itu Insya Alloh, karena Mamah dan Teteh saya pun adalah wanita yang juga Insya Alloh terus istiqomah untuk menjadi muslimah sholehah minimal dalam keluarganya.

Betapa Alloh SWT memuliakan kaum wanita dengan datangnya Islam, di tengah perilaku masyarakat jahiliyah yang menjadikan kaum wanita menjadi masyarakat entah kelas keberapa, bahkan sampai mengubur hidup-hidup bayi perempuannya karena membuat “muka mereka merah padam” (coba muslimah sekalian cari di Qur’an ayat yang mengatakan demikian, sambil memperdalam kajian Qur’an) dengan kelahirannya, saat Rosululloh SAW datang dengan Nuur dan Risalah keIslaman-NYA. Hal yang membuat Islam memuliakan wanita adalah dengan turunnya “hadiah” berupa Surat An-Nisa, Surat Maryam dan Surat Al-Mumtahanah sebagai contohnya.

Para kaum orientalis dan ekstrimis barat yang mengedepankan persamaan gender dengan emansipasi sebagai slogan mereka, sedikit banyak mempengaruhi akidah dan keistiqomahan wanita untuk menjadi muslimah sholehah, dengan pengaruh budaya yang saat ini sangat…luar biasa membuat pengaburan pemikiran dari ujung rambut sampai ujung kaki, cara berpakaian, pergaulan sampai ke dalam hati tiap wanita.

Sebenarnya apa yang mereka teriakkan atas nama persamaan gender, pria dan wanita harus memiliki kedudukan yang sama dalam segala bidang? Sudah merupakan fitrah lahiriyah bahwa wanita dan pria itu memang berbeda, baik dalam hal fisik, pola berpikir maupun kewajiban. Al-Quran menjelaskan: “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Alloh telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita)…” (Q.S. An-Nisa’ (4) : 34). Ayat ini mempunyai 2 pengertian; pria tidak akan menjadi “pemimpin” tanpa ada seorang wanita di sisinya (masuk akal, di samping pria sukses selalu ada wanita hebat di sisinya), yang kedua adalah kebutuhan seorang wanita akan pria yang bisa membawa mereka (dengan kelebihan prianya) untuk membawa mereka ke arah yang lebih baik demi Ridho-NYA (dalam ilmu manajemen kepemimpinan, tidak ada yang namanya anggota yang tidak becus, yang ada adalah pemimpin yang tidak becus).

Kita harus ingat, betapa perjuangan Rosululloh SAW yang teramat berat dalam awal-awal syiar dakwah Islam, Siti Khodijah-lah wanita pertama yang mengimani ajaran Tauhid beliau dan tidak pernah sedikitpun mundur mendukung sang suami tercintanya. Subhanalloh. Benar adanya, di samping pria sukses selalu ada wanita hebat yang mendukungnya. Lalu ingatkah kita kisah Siti Asiyah? betapa suaminya – raja Fir’aun yang lalim malah tidak membawanya ke arah ajaran dan ridho-NYA bahkan sampai menyiksanya sampai meninggal tanpa makan dan minum, sungguh pemimpin yang tidak lalim dan tidak becus.

Serasa diingatkan, Mamah saya pernah berucap ke saya: “anak-anak saya semua bukan membutuhkan wonder woman, tetapi kalian semua membutuhkan seorang Ibu yang Ikhlas dalam membesarkan, mendidik dan mengingatkan.” Betapa tidak?seorang Ibu bahkan tidak perlu menjadi aktivis dakwah di pengajian ataupun madrasah, karena marahnya seorang Ibu ke anak-anaknya dan suaminya adalah merupakan dakwah juga. Sadarkah kita semua, bahkan di tengah marahnya Ibu kita pun, mereka tetap memasakkan makanan untuk kita.

Insya Alloh ke depannya, blog ini akan lebih berimbang isinya dalam penyajian bagi para kaum wanita, yang terus dalam keistiqomahannya untuk menjadi muslimah sholehah. Sudah merupakan kewajiban untuk ingat-mengingatkan dalam hal kebajikan dan takwa. Insya Alloh.

Wassalamu’alaikum Wr., Wb.

 
Leave a comment

Posted by on 9 March 2010 in Muslimah

 

Tags:

Leave a comment